Selasa, 21 Juli 2015

Rival in Love (Prolog)

         
 


Cover hasn't finished yet


Title            : Rival in Love (Prolog)
Author        : Shin Eun So
Cast            : Oh Hyuna (OC)
                      Kriss Wu
                      And other casts
Genre         : Romance, Comedy
PG-17

Ini adalah satu dari sekian FF yang on going, entah dari mana ide ini terus bermunculan dan tangan ini rasanya gatal jika tak menuangkannya dalam tulisan.
Sebenarnya FF ini sudah lama author buat, namun baru kepikiran untuk mempostnya dalam bentuk prolog dulu, dari pada disimpan dalam folder sampai jamuran, lebih baik di posting aja, mungkin ini akan ngebuat author lebih semangat ngelanjutin ceritanya.
Review sedikit, mungkin ff kali ini ngangkat tema yang udah lumayan pasaran, ‘perjodohan’ dan kehidupan setelah pernikahan tanpa dilandasi perasaan suka dan cinta. Namun, ada satu sisi menarik dari cerita ini, dimana pasangan dalam ff ini merupakan rival yang sangat kuat dan saling tak ingin mengalah. Rival apa? Hehe.. it’s secret.

Once again, ini adalah karya yang idenya lahir secara utuh dari otak author, tanpa ada plagiat atau menjiplak.

Well, langsung aja..happy reading !

          Pria tua bertopi caping itu membungkukkan badannya beberapa kali sambil mengucapkan kata maaf di depan seorang gadis berambut cokelat dan digulung ke atas. Gadis itu mencoba untuk tersenyum walaupun tersirat sedikit kekesalan di raut wajahnya.
          “Gwenchana ajhussi, aku akan jalan kaki saja. Lagi pula tempatnya sudah lumayan dekat.” ucap gadis bernama Oh Hyuna dengan nada setenang mungkin, berbanding terbalik dengan suasana hatinya sekarang.
          “Maafkan aku Nona, tak bisa mengantarmu sampai tujuan. Aku tak menduga jika mobil ini mendadak mogok, padahal beberapa hari lalu baru saja diservis. Sekali lagi maafkan aku nona.” Entah sudah berapa kali, ajhussi itu membukukkan badannya di depan Hyuna. Sebenarnya hatinya tersentuh mengetahui niat baik supir taxi itu untuk mengantarkannya sampai ke tujuan, namun keadaan justru berkata lain.
          “Gwenchana, aku justru sangat berterimakasih karena anda sudah mau mengantarkanku. Ini, ambilah ajhussi, sisanya tak usah dikembalikan.” Hyuna memberikan selembar uang won bernominal cukup besar kepada si ajhussi .
          “Aigo, ini terlalu banyak nona, tunggu, akan kuberikan kembaliannya.”
          Belum sempat pria itu merogoh uang dari tas pinggangnya, Hyu Na telah lebih dulu mengucapkan selamat tinggal dan berlari ke trotoar meninggalkan ajhussi itu.

~ ~ ~
          Hyu Na terus mengayunkan kakinya cepat, melewati trotoar yang membentang di depan area pusat perbelanjaan yang cukup terkenal di Korea. Ia bahkan tak peduli, ketika orang-orang yang tengah berpapasan dengannya memandang aneh, bahkan ada salah seorang dari mereka yang berteriak karena tak sengaja tersenggol Hyuna.
          Jebal, semoga aku tak terlambat. Begitulah kalimat yang terus menguar dari batin Hyuna. Apa yang dikatakan Ny. Wu nanti ketika mengetahui keleletan seorang Oh Hyuna di saat fitting baju yang akan digunakan di hari yang sakral nanti. Oh tidak, mungkin predikat wanita teladan dan on time akan melayang begitu saja dari dirinya. Aishh, lagi-lagi dirinya menggerutu, bagaimana bisa ia selalu ingin terkesan sempurna di depan keluarga Wu, terutama Kriss Wu, pria muda tampan dan seorang PD acara TV terkenal di salah satu stasiun TV swasta terbesar di Korea Selatan. Padahal sedikitpun, tak ada rasa sukanya terhadap pria angkuh itu. Lagi-lagi, Hyu Na merutuki nasibnya di masa depan, menikah dan hidup bersama seorang pria yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
One Month Ago
          Kedua keluarga itu nampak begitu sumringah, kecuali seorang gadis dan pria yang tengah duduk berseberangan, keduanya sama-sama menujukkan aura ketidaksenangan, kebencian, keangkuhan, kegelapan, atau aura apapun yang menyiratkan bahwa kedua orang itu sangat jauh dari kata bersatu.
          “Kriss, kenapa kau terus memandangi Hyuna?” pertanyaan dari Tn. Woon mengejutkan orang yang dimaksud. Sontak si pria yang bernama Kriss itu mengalihkan pandangannya, Hyuna pun terlihat salah tingkah.
          “Aigoo, apakah kau tak sabar ingin segera menikahinya?” kali ini kalimat yang diajukan Tn. Woon membulatkan hazel Kriss, ingin rasanya ia meneriaki pria tua itu, namun apa daya, Tn. Woon adalah seorang tetua dan yang paling dihormati di keluarganya. Ia memang tipe orang yang tidak senang meminta suatu hal tanpa alasan yang jelas. Tapi permintaan untuk menjodohkan dirinya dengan seorang gadis -yang tak ingin ia kenal sebelumnya bahkan untuk mengetahui namannya sekalipun- benar-benar di luar batas kewajaran. Bagaimana tidak, di zaman yang sudah beranjak jauh dari purbakala ini masih ada saja keluarga yang menjodohkan anak dan cucu mereka hanya dengan alasan sejarah masa lalu. Persis seperti yang dialaminya sekarang.
          “Maaf Harboedji, tapi kami belum terlalu saling mengenal dan mengetahui kepribadian masing-masing, apakah pernikahan ini akan berjalan dengan baik?” Akhirnya Kriss berani membuka mulutnya untuk mengutarakan apa yang sedari tadi ada di pikirannya.
          “Perkenalan kalian yang lebih lanjut akan dimulai setelah kalian menikah nanti.”
          Kris mendesah berat, beribu penolakan pun tak akan sanggup meruntuhkan keinginan pria tua itu.
          Ya, berawal dari perjodohan kakek Kriss itulah, ikatan Hyu Na dan Kriss menuju pernikahan disepakati oleh kedua keluarga bermarga Wu dan Oh itu. Namun bagi Hyuna dan Kriss, ikatan itu bagai ikatan maut yang siap menyekat nafas dari tenggorokan mereka.  




Bagaimana? Bagaimana? aneh kah?
hee..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar